Review Film Pamali: Dusun Pocong
Konten Gaptek – Siapa yang suka nonton film? Pasti hampir semua orang
gemar dengan aktivitas satu ini, menonton film bisa menjadi penghilang stress
dikala kita telah sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Saat ini banyak sekali
jenis genre film di Indonesia, salah satunya yakni film bergenre Horor. Siapa sangka,
meskipun menghadirkan sosok hantu yang begitu menyeramkan dan membuat penonton
merasa ketakutan, namun film horor masih menjadi tontonan favorit masyarakat lohh.
Aku sendiri sebagai pecinta
film horor sangat tertantang untuk menonton salah satu film yang baru tayang di
bioskop kemarin pada tanggal 12 Oktober 2023, yakni film Pamali: Dusun Pocong. Ketika aku ingin menonton film ini awalnya sih biasa saja, karena memang sudah
terbiasa menonton film horor. Makanya saya menonton film ini pun tanpa melihat
sinopsis dan trailernya terlebih dahulu, saya pikir ya enjoy aja lah, nanti
juga paham kok.
Tetapi sedikit ada yang
berbeda saja kali ini, dimana aku menonton film Pamali Dusun Pocong, hanya
berlima bersama teman-temanku (Mas Ono, Mba Tuty, Mas Agung, Hani, dan diriku).
Bayangin aja menonton film horor, hanya berlima di dalam satu studio. Berasa banget
kan horornya, takut tiba-tiba ada yang nongol di kursi sebelah hehehe canda.
Btw, aku nontonnya di CGV
FX Sudirman yaa, tepatnya di studio Satin. Menurutku sih nyaman banget yaa studionya, cukup luas dan besar. Kalau
biasanya aku nonton film hanya di kelas reguler, nah kali ini nyobain nonton di
kelas Satin. Begitu pintu bioskop terbuka, aku bersama teman-temanku langsung
saja masuk ke dalam studio dan duduk pada seat yang telah dipilih. Pertama kali
masuk, cukup kaget sih ternyata beneran
penontonnya Cuma kami berlima saja. Dalam hati saya, persetan lah, yang penting
bisa merasakan nonton film dengan kelas satin yang mewah di bioskop hahahaa.
Oh iya, lanjut ke review filmnya Pamali Dusun Pocong yaa. Film ini sangat memicu adrenalin, sepanjang film jantungku dibuat berdebar-debar lantaran visual dan sound nya yang begitu mencekam. Konon katanya film ini merupakan salah satu film horor yang telah dinanti-nanti oleh masyarakat tanah air di bulan oktober ini lohh.
Keseruan Menonton Film Pamali: Dusun Pocong
Review Film Pamali: Dusun Pocong
Film Pamali: Dusun Pocong
adalah film yang diadaptasi dari game horor yang cukup populer di Indonesia
yang berjudul Pamali: The Tied Corpse, yang mana game tersebut telah dimainkan
oleh jutaan gamers di Indonesia. Pada film ini mengisahkan tentang trio wanita
tenaga medis bernama Gendis (Dea
Panendra), Puput (Arla Ailani), dan Mila (Yasamin Jasem). Ketiga perempuan
itu ditugaskan sebagai tenaga medis menuju desa terpencil yang telah terkena
wabah misterius yang mematikan penduduk warga sekitar.
Selain itu, ketiga wanita
tadi selama di desa yang terkena wabah tersebut, ditemani dengan dua penggali
kubur bernama Cecep (Fajar Nugra), dan
Deden (Bukie B Mansyur). Selanjutnya mereka pun ke desa tersebut dengan
menyebrangi danau menggunakan perahu sampan. Selang beberapa jam kemudian,
akhirnya mereka sampai juga di desa tersebut.
Yang membuat film ini
menarik, karena akting para pemainnya benar-benar maksimal sehingga penonton
yang menyaksikan film akan terbawa emosinya dan jadi gregetan sendiri heheh. Apalagi di film ini juga tak
hanya adegan seram saja, tetapi banyak scene komedi yang dibawakan oleh mang
cecep dan mang deden yang selalu membuat diriku tertawa melihat aksi konyolnya hahaha.
Jadi tidak selalu tegang
nontonnya juga karena dipadukan dengan unsur jenaka di adegan-adegan tertentu. Paling
saya ngakak adalah ketika deden dan cecep sedang buang air di toilet pada desa
yang terkena wabah tersebut, saat itu cecep tidak cebok dikarenakan ditakuti
oleh penampakan pocong, akhirnya ia bersama temannya deden lari ngibrit wkwkwkk.
Kejanggalan pada film ini
yang bikin saya bingung adalah bersiul, membuka payung di dalam rumah. Ternyata
itu memang pamali dari film tersebut, dimana katanya kalau membuka payung itu
untuk menolak sial dan petaka. Sedangkan bersiul untuk meghormati yang telah
meninggal.
Mawa
desa mawa cara (beda desa beda cara).
Hari demi hari cecep dan
deden harus menguburkan mayat yang tiap harinya selalu bertambah korban yang
meninggal akibat wabah mematikan ini. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat
suasana desa yang sepi dan penduduknya telah banyak yang meninggal.
Disisi lain, ketiga tenaga
medis perempuan Gendis, Puput, dan Mila ditugaskan untuk merawat semua warga
yang masih hidup namun sudah tertular penyakit kulit dari wabah ini. Belum lagi
stok obat yang mereka bawa hanya terbatas, dan benar saja sampai akhirnya
mereka kehabisan stok obat yang dimiliki.
Korban yang meninggal pun
semakin banyak, membuat deden dan cecep kebingungan dan kewalahan untuk
menguburkan satu persatu mayat. Nah yang membuat mereka diganggu oleh pocong di
desa ini lantaran, deden dan cecep telah melanggar salah satu kebiasaan dan
adat pada desa tersebut yakni terdapat sedikit perbedaan untuk cara
menguburnya. Penasaran apa? kamu harus nonton biar tau jawabannya sendiri hehehe.
Di film ini juga diwarnai
dengan kehadiran sosok anak kecil yang dibintangi oleh Anantya Kirana yang memerankan Eneng. Saat itu eneng memiliki ibu
yang sakit karena telah terkena wabah mematikan itu juga, bapaknya eneng telah
meninggal, jadi yang tersisa hanya ibunya saja dan eneng harus merawatnya. Namun
takdir berkata lain, akhirnya ibu eneng pun menyusul kematian suaminya.
Akibat pamali yang
dilakukan oleh deden dan cecep, para arwah pocong-pocong itu bergentayangan
meneror mereka bersama temannya. Hingga hal tak diinginkan pun terjadi, dimana
sosok Puput meninggal karena terbunuh oleh pocong. Sampai selanjutnya temannya
yang cowo pun deden ikut meninggal.
Sa
Bumi Sa Desa – Setiap Tempat Memiliki Pantangannya.
Aku yang menontonnya
merasa gregetan sendiri euyyy, akibat kelalaian temannya maka kedua temannya
tak bisa diselamatkan. Mau gimana? Itulah akibat di desa orang telah melanggar
aturan, pelajaran yang bisa diambil dari Film Pamali: Dusun Pocong ini ialah
selalu jaga sikap dan tutur kata saat berada di desa orang.
Pokoknya kalau kamu mau
tau lebih lengkap bisa langsung nonton dong,
kalau aku ceritain semua entar jadi spoiler jatohnya hehehe. Oh iya tenang aja, film ini dibalut dengan tradisi sunda,
tapi jangan khawatir karena film ini menghadirkan subtitle Indonesia sehingga
penonton bisa lebih memahami dialog yang dilakukan antar pemain.
Keseluruhan film ini cukup
menghibur ku yaa, hanya yang membuat diriku bertanya-tanya hingga sekarang
adalah apa yang menyebabkan wabah pada desa tersebut terjadi dan asal-usul
penyakit wabah tersebut itu lantaran apa? disitu aja sih yang bikin aku penasaran, tapi selebihnya mah bagus kok filmnya, tapi mungkin kalau dijelaskan asal-usul
wabahnya mungkin bisa lebih menarik ya hehehe.
Next mungkin kalau ada film selanjutnya yaa.
Review Film Pamali: Dusun Pocong
Film yang disutradarai
oleh Bobby Prasetyo ini berhasil membuat diriku lumayan merinding lah ya saat
menonton. Pada beberapa adegan aku selalu menutup mata dengan tangan hahahah, berjaga kalau tiba-tiba ada
jumpscare yang muncul. Pokoknya siapin aja diri, jangan sampai kaget yaa hahah.
Pengemasan film yang cukup
apik mulai dari tempatnya di desa dengan rumah terbuat dari kayu, lampu yang
remang-remang, dan hutan beserta kuburan semakin menambah nuansa horor pada
film ini. Sukses banget bikin aku merinding ihhh.
Film ini seperti kembali ke masa lalu dimana era teknologi belum begitu maju,
bisa dilihat saat cecep masih menggunakan hp jadul untuk menghubungi rekannya
di luar desa.
Nah kalau kamu lagi suntuk
atau sekadar ingin menghilangkan stress, maka bisa banget deh langsung menuju bioskop terdekat yang ada di rumahmu, dan
cobain nonton Film Pamali Dusun Pocong. Dijamin kamu akan lebih lega deh heheh. Lepaskan emosimu dan tekanan
batin sekarang juga, enjoy sampai hati lega menonton film horor. Jangan lupa
beli makanan yaa wkwk, soalnya film ini durasinya satu jam lebih, kan lumayan
bisa meredam ketegangan saat menonton film dengan ngemil popcorn misalnya.
Aku Menonton Film Pamali: Dusun Pocong
Overall menurutku pribadi
film Pamali Dusun Pocong ini sangat bagus dan layak untuk ditonton bareng
teman, pasangan, maupun keluarga, atau kalau kamu mau nyari tantangan yang
berbeda, bisa nonton sendiri mungkin hehehe.
Kalau kamu pecinta film horor kudu nonton sih.
Aku kasih rate Film Pamali: Dusun Pocong 8,5/10.
Sekian ulasan kali ini, SEOmoga dapat bermanfaat.