Sumbangsih Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan

Konten Gaptek Tak bisa dipungkiri sampah plastik memberikan kontribusi yang cukup buruk dalam pencemaran lingkungan di Indonesia, menurut data bahwa Negara Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia dengan polusi sampah plastik terbanyak. Sudah polusi sampah plastik di Indonesia sangatlah besar, ditambah dengan banyaknya manusia yang menggunakan barang sekali pakai yang terbuat dari plastik menjadi turut serta dalam semakin memperburuk lingkungan akibat terlalu banyak sampah plastik yang dihasilkan tiap harinya. Bahkan yang parahnya adalah kebiasaan buruk manusia yang gemar dalam membuang sampah plastik sembarangan seperti di sungai yang akan berimbas membuat lingkungan alam perairan di lautan tercemar dan ekosistem di laut pun terganggu.

Dahulu aku pernah sekolah yang letaknya berada dekat pinggir sungai ciliwung, dan setiap berangkat sekolah pasti aku selalu melihat sampah plastik yang bertebaran di aliran sungai tersebut. Sungguh miris jika membayangkan bagaimana kondisi sungai saat itu, karena saking banyaknya sampah akhirnya muncul bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas kegiatan belajar di sekolah. Pernah juga suatu kali tanggul di dekat sekolah jebol sehingga air dari sungai masuk, lalu banjir pun merendam pemukiman warga di sekitar bantaran sungai dan setelah banjir surut jalanan pun dipenuhi oleh sampah plastik yang beraneka jenis dari penggunaan sehari-hari manusia.

Warga pun bergotong-royong untuk membersihkan sampah plastik, sebab memang sampah plastik sendiri sangat sulit untuk dicerna oleh tanah, oleh karenanya ia masuk dalam kategori sampah anorganik yang tidak bisa terurai oleh alam dengan sendirinya. Oleh sebab itu sampah plastik bukanlah hal yang sepele, Masalah sampah plastik ini sudah menjadi hal yang serius yang harus segera diatasi secepatnya. Sebab jikalau tidak, maka sampah yang berasal dari sungai akan berakhir di lautan yang mana ini dapat merusak lingkungan di laut serta hewan yang hidup di laut.

Coba kalau kamu perhatikan laut yang ada di Indonesia, pasti sudah banyak yang tercemar kan? Tidak mengherankan lagi jika Kamu melihat sampah plastik yang bertebaran di laut. Contohnya saja di laut Ancol, pernah waktu itu aku pergi ke Pulau Seribu dengan menyebrang lautan dari Ancol menuju Pulau. Selama dalam perjalanan mengarungi lautan selalu saja ada sampah plastik yang mengambang di air, tentu saja sampah plastik tersebut asalnya dari sungai akibat ulah manusia yang tidak peduli lingkungan.

Interceptor Benteng Bagi Laut dari Sampah


Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
Interceptor (Dok. pribadi)

Untuk mencegah agar sampah plastik tidak terjadi lagi masuk ke laut, The Ocean Cleanup bersama Danone-AQUA mempunyai solusi untuk mengatasinya, dengan cara apa? ada sebuah sistem alat yang dapat membentengi lautan agar tetap bersih dari limbah dan sampah plastik. Alat tersebut dinamakan Interceptor yang merupakan ciptaan The Ocean Cleanup untuk menjadikan laut di dunia termasuk Indonesia lebih bersih dan bebas dari sampah.

Interceptor ini adalah sistem berbentuk kapal yang berguna untuk mencegah masuknya sampah plastik ke laut yang berasal dari sungai dengan cara kerjanya mengambil sampah plastik dari sungai, lalu akan disortir sehingga tidak masuk ke laut. Sistem ini telah diteliti dengan dukungan oleh Kementrian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia jadi sudah tentu sistem Interceptor begitu ramah lingkungan sebab 100% ditenagai oleh sinar dan panas matahari dengan baterai lithium-ion, sehingga alat ini tetap bisa beroperasi walaupun malam yang sudah tidak ada sinar matahari. Alat ini pun tidak mengeluarkan suara bising yang dapat menganggu serta tidak mengeluarkan asap, jadi memang dirancang ramah lingkungan.

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
Interceptor 004
Saat ini Interceptor sudah ada 4 di dunia yang telah dioperasikan di beberapa Negara. 2 Diantaranya telah beroperasi di Klang (Malaysia) dan Jakarta (Indonesia), dan rencananya 2 Interceptor lagi akan ditempatkan di Can Tho (Vietnam) serta Santo Domingo (Republik Dominika). Untuk yang dioperasikan di Jakarta adalah Inteceptor 001, kini sudah dioperasikan di drainase Cengkareng, Pantai Indah Kapuk, yang rencananya akan digunakan untuk menghigeniskan 14 sungai yang ada di Jakarta. Kecanggihan sistem Interceptor menjadi salah satu sistem pertama di dunia yang mampu menangani sekaligus mencegah sampah dari sungai agar tidak bisa masuk ke laut.

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
Sampah yang ditangkap Interceptor 
Setelah dioperasikan di beberapa tempat, hasilnya pun membuat tercengang yakni 1,8 ton sampah/hari berhasil diintersepsi dalam pengoperasian Interceptor 001 selama 24jam/hari. Interceptor juga mampu mengangkut sampah plastik hingga 100rb kg.

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
Diskusi Panel Bersama Boyan Slat (Dok. pribadi)
Boyan Slat selaku founder The Ocean Cleanup mengatakan sungai itu bagaikan keran, dan laut itu bagaikan ember. Jadi kalau mau laut bersih dari sampah plastik, maka tutuplah kerannya. Nah dengan sistem Interceptor ini kita bisa menutup keran (Sungai) dari sampah plastik supaya ember (laut) tetap bersih.

Usia muda Boyan yang baru menginjak 25 tahun patut diacungi jempol, diusia segitu ia sudah mampu memberikan kontribusi yang luar biasa untuk negeri. Para pemuda dan kaum millenials harusnya dapat mengambil teladan positif dari Boyan untuk menjaga lingkungan.

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
Boyan Slat Pemuda Inspiratif (Dok. pribadi)
Kerjasama dengan Danone digabung dengan pendekatan yang sistematis dari The Ocean Cleanup serta program pembersihan sungai yang sudah dilakukan oleh pemerintah akan sangat membantu menciptakan laut Indonesia yang lebih bersih. Tutur Boyan Slat dalam acara Diskusi Panel bersama Danone-AQUA pada tanggal 31 Oktober 2019.

Danone-AQUA menggandeng The Ocean Cleanup dalam hal ini juga untuk kerjasama penelitian yang telah dimulaai sejak Januari 2018 silam. Di Indonesia, Kerjasama ini antara pemerintah Indonesia dengan Belanda, lalu selanjutnya  dikembangkan lebih lanjut pada Mei 2019 dengan penambahan program penelitian yang dikoordinir oleh AQUA untuk menemukan metode pengumpulan dan pengolahan sampah plastik dari sungai terbaik agar sampah tersebut tidak mengotori laut.

Penelitian tersebut mencakup 3 hal yakni: Plastic Waste Flow (Mengatur kuantitas dan tipologi sampah plastik di sungai), Facility Design (Mengembangkan sistem pemilahan yang efektif dan aman untuk memproses sampah plastik dari sungai), dan End Market Solution (Mengidentifikasi teknologi dan industri yang mampu mendaur ulang sampah plastik dari sungai).   
Sementara itu Corine Tap selaku Direktur Utama PT Tirta Investama (Danone-AQUA) mengatakan: “Kami sangat berbahagia dapat bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk mengoperasikan sistem pertama yang bukan hanya dapat mencegah sampah plastik masuk ke laut, namun juga membantu membersihkan sungai-sungai yang telah tercemar oleh sampah.

Dalam acara Diskusi Panel tersebut juga turut hadir Hamish Daud yang merupakan seorang Selebriti sekaligus Pendiri dari Indonesian Ocean Pride. Hamish sangat senang atas upaya dan kepedulian AQUA bersama The Ocean Cleanup yang melakukan kolaborasi untuk kelestarian lingkungan. Ia sendiri juga sosok yang memiliki kecintaan terhadap lingkungan, sehingga ia senang sekali dapat bekerja sama dengan AQUA untuk membawa kebaikan dengan mengajak generasi muda berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Sumbangsi Sampah Plastik di Indonesia Dalam Pencemaran Lingkungan
#BijakBerplastik (Dok. pribadi)
Yuk mulai sekarang kita juga harus turut andil dalam menjaga lingkungan perairan laut dan sungai Indonesia demi keberlangsungan hidup semua makhluk, jadilah warga Negara yang peduli akan lingkungan, salah satunnya adalah dengan mengikuti gerakan #BijakBerplastik mari kita menumbuhkan budaya daur ulang plastik. Kurangi penggunan bahan sekali pakai yang terbuat dari plastik, paling tidak walaupun masih menggunakan plastik maka setidaknya melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Oke sekian, SEOmoga dapat bermanfaat.
Related Posts
Akmal Farabi
syailendra akmal farabi hanya seoarang blogger muslim beraqidah ahlusunnah wal jamaah dan bermazhab syafi'i yang ingin memberikan manfaat kepada orang lain melalui media blog sebagai sarana dakwah islamiyah. sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat untuk orang lain.

Related Posts

Post a Comment