Konten Gaptek – Setiap orang tentunya memiliki impian dan cita-cita
dalam hidup ini. Memang hal tersebut sudah seharusnya ada pada tiap diri
masing-masing manusia, diantara mereka ada yang bercita-cita menjadi traveler terkenal,
guru, polisi, pilot, dll. Semua orang berhak memiliki mimpi yang tinggi, karna
seperti kata Almarhum Ir. Soekarno yaitu “Gantunglah cita-citamu setinggi
langit, sebab kalau kau jatuh maka akan jatuh diantara bintang-bintang.
Aku pribadi pun sangat
termotivasi dengan ucapan tersebut yang mana memang kita harus punya mimpi yang
setinggi mungkin serta tekad usaha yang kuat agar impian kita bisa terwujud. Tentu
saja harus ada upaya dan kerja keras untuk mewujudkannya. Siapapun memiliki
impian, dan impian ini biasanya sudah tertanam sejak kita masih kecil saat
menginjak bangku sekolah.
Pasti kita masih ingat
kan, saat masih duduk di bangku sekolah dasar ketika sang guru mengatakan ‘murid-murid
apa cita-cita kalian?’ lalu kita dengan semangat menjawabnya. Lantas mengapa
saat kita sudah besar rasa semangat tersebut seakan-akan sirna pada diri kita,
kita menganggap ahh sepertinya impian
kita ini mustahil bisa tercapai. Mengapa tiba-tiba menjadi pesimis seperti ini?
Sebenarnya hal itu terjadi
lantaran kita mulai melihat bagaimana realita kehidupan sebenarnya yang sangat
jauh dari ekspektasi yang kita bayangkan saat masih kecil. Padahal asal ada
kemauan dan rasa pantang menyerah, bukanlah hal yang mustahil kita bisa
mewujudkan impian kita yang telah lama diinginkan.
Orang yang memiliki mimpi,
maka ia akan bertekad dan mencari cara untuk menggapai apa yang tengah ia
harapkan. Karna ia menganggap itulah salah satu tujuan hidup mereka. Berbeda dengan
mereka yang menganggap mimpi adalah suatu hal yang mustahil, maka hidupnya akan
bermalas-malasan tanpa adanya semangat hidup.
Berbicara soal impian, aku
boleh tau gak sih apa impian kalian
nih? Kasih tau di kolom komentar blog ini yaa hehehe. Kalau aku pribadi impian terbesarku adalah bisa berangkat
ke tanah suci bersama keluarga tercinta. Itulah cita-citaku yang sampai saat
ini masih belum tercapai, meskipun demikian aku akan tetap berusaha semampuku untuk
dapat meraihnya, cepat atau lambat prosesnya.
Kiprah JNE Dalam Mensejahterakan Karyawannya Dengan Memberangkatkan Umroh
Hal ini lah yang sedang
dirasakan oleh sejumlah karyawan JNE, dimana tahun ini mereka berkesempatan
untuk berangkat ke tanah suci. Tak henti-hentinya JNE dalam memberikan
kebahagiaan bagi karyawannya, pada kesempatan ini JNE memberangkatkan 140 karyawannya untuk menunaikan umroh.
Mereka yang telah berangkat menjadi jamaah umroh kloter petama mendapatkan
sebutan Ksatria dan Srikandi JNE.
Ke-140 srikandi tersebut
telah berada di tanah suci sejak tanggal 16-24 Mei 2022 lalu. Diantara mereka banyak
yang mengaku tak bisa menahan air mata saat pertama kali bisa melihat ka’bah di
depan matanya langsung. Sebab akhirnya impian bisa menginjakkan kaki ke tanah suci terwujud bersama JNE. Rasa haru yang tak terbendung sehingga air mata pun
ikut menetes.
Bapak M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE ikut merasakan kebahagiaan yang dialami oleh para Ksatria dan Srikandi JNE.
“Setelah dua tahun sempat tertunda akhirnya para karyawan ini dapat diberangkatkan kembali ke tanah suci. “Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founder JNE (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun” ungkap Pak Feri.
Luar biasa JNE, tak hanya
fokus mengejar duniawi saja, tetapi juga tak lupa menanamkan nilai-nilai spiritual
agama kepada karyawannya seperti memberi, menyantuni, bahkan sekarang
memberangkatkan ke tanah suci. Sungguh beruntung bagi mereka yang bisa bekerja
bersama JNE yaa teman-teman.
Dari 140 srikandi yang berangkat ke tanah suci itu semuanya terbagi asal beberapa daerah kantor cabang JNE, seperti dari Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo dan juga cabang utama yang lainnya. Semuanya terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian ibadah umrah yang dipandu langsung oleh Ustadz Akhyar Mahpudin.
“Suasana
Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi terharu.
Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju
adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan doa
saya selama ini untuk bisa sampai ke Mekah,” tutur Dara sebagai jamaah umrah dari JNE wilayah Medan.
Hal
serupa juga turut diungkapkan oleh Mas Edi
yang merupakan peserta rombongan dari Departemen EGD JNE Pusat Jakarta. Ia
mengaku secara spontan menangis saat pertama kali melihat Ka’bah di Masjidil
Haram, di mana kala itu ia langsung teringat akan kesalahan dan dosa-dosanya.
“Saya mendapat keajaiban dan kenikmatan, di mana apapun selalu kebagian di awal
misalnya sarapan di awal, pembagian kunci kamar di awal, jadi saya merasa
sangat bersyukur,” ujar Mas Edi.
“Saya merasa sangat bersyukur menjadi karyawan JNE, di mana perusahaan memberangkatkan untuk umrah yang menjadi impian saya. Umrah ini juga menjadi kado teristimewa dari Allah Swt, karena tanggal keberangkatan 15 Mei 2022 kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Tentu saja saya juga berdoa demi kemajuan JNE di depan Ka’bah, karena lewat JNE saya bisa datang ke Tanah Suci,” lanjut Mas Yunus sebagai Ksatria JNE Pusat.
Sementara itu Ibu Yeni selaku jamaah umrah dari yang bekerja sebagai sekretariat JNE Semarang mengungkapkan “Momen yang juga sangat berkesan bagi saya yaitu saat masuk ke Masjid Nabawi, khususnya ke area Raudhah. Antusias para jamaah untuk masuk ke sana sungguh luar biasa, hingga antri dan berdesakan. Dibutuhkan kesabaran untuk bisa masuk ke area yang terdapat makam Rasullullah Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umar bin Khatab di dalamnya. Saya sangat terharu karena merasa diberikan kemudahaan untuk dapat melaksanakan sholat di Raudhah,”.
Kemudian juga Bubun Bunyamin selaku Ksatria dari JNE Cilegon, Banten, mengaku bahwa ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada JNE yang telah memberangkatkan karyawannya termasuk dirinya yang telah bekerja lebih dari 12 tahun di JNE Cilegon. Ini rezeki dari Allah Swt melalui JNE sehingga saya bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah. Saya di sana fokus ibadah dan berdoa untuk keluarga dan juga untuk kemajuan JNE,” ujar karyawan di bagian operasional ini dengan mata yang berkaca-kaca karena impiannya untuk sujud di depan Ka’bah akan terlaksana.
Pengakuan juga datang dari Mas Yuda Hermawan sebagai jamaah umrah dari JNE Solo. Beliau mengaku bangga dan terharu bisa menjadi tamu Allah. “Yang teringat di pikiran kami adalah dosa-dosa selama hidup sehingga tidak terasa sampai meneteskan air mata, dan seakan tidak percaya kalau akhirnya saya bisa melihat Ka’bah secara langsung dan nyata,” ujarnya.
Beliau menceritakan sebuah kejadian luar biasa saat di tanah suci yang ia alami. Dalam perjalanan menuju Ka’bah dirinya bertemu dengan seorang kakek yang terlepas dari rombongan keluarganya. Atas inisiatif dari Ustadz pemimpin rombongan JNE menyarankan untuk menyelesaikan tawaf bersama kakek. Selama tawaf Yuda dan rekannya Agus menggandeng Sang Kakek agar tidak terlepas dari rombongan JNE. Setibanya di bukit Safa akhirnya Sang Kakek bertemu kembali dengan keluarga dan rombongan jamaahnya. Saat itu Yuda sangat lega sekaligus bersyukur karena Sang Kakek dapat berkumpul kembali dengan anggota keluarganya. “Ketika tawaf sambil menggandeng Kakek tersebut rasanya kedua almarhum orangtua saya menyertai badal umrah yang saya lakukan untuk mereka”ucapnya.
Lain halnya dengan Mas Ari Bowo selaku Ksatria JNE Yogyakarta yang begitu bangga menjadi bagian dari JNE sebagai perusahaan yang amanah dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Bagi dirinya program umroh ini adalah reward terbaik selama Ia bergabung di JNE. “Selama ibadah umrah saya merasakan hidup ini menjadi lebih teratur dan sangat khusyuk dalam beribadah, ujar Bowo membagikan pengalamannya.
Ia juga mendapatkan kabar baik saat berada di tanah suci bahwa rumah yang sedang dia bangun bisa segera ditempati dalam waktu dekat. “Saya seperti mendapat keberkahan yang luar biasa dari JNE, berlipat-lipat rejeki yang saya terima” tambahnya. Bowo juga berharap program umrah ini tetap dapat dilaksanakan. Ucap Bowo yang di depan Ka’bah mendoakan agar JNE terus maju dan berkembang.
Masya Allah, keren banget
yaa JNE bisa memberangkatkan karyawannya ke tanah suci, turut bangga melihat
kebahagiaan para skrikandi JNE yang berangkat ke tanah suci. Semoga JNE menjadi
perusahaan yang semakin maju dan berkembang kedepannya, dan bagi kita yang
memiliki impian menuju ke tanah suci, mudah-mudahan Allah Swt permudahkan
langkah dan niat kita untuk menyempurnakan rukun islam ke-5 tersebut. Aamiin
yaa Rabb.
Intinya apapun impianmu,
tetap semangat untuk mewujudkannya yaa teman-teman. SEMANGAT!!!