Trigeminal Neuralgia Awareness Day
Konten Gaptek – Halo teman-teman semua, bagaimana kabarnya nih? Semoga kalian selalu diberikan
kesehatan yaa, dan juga terhindar dari berbagai penyakit. Di zaman seperti ini
kita harus lebih ekstra waspada dengan yang namanya penyakit, karena banyak
sekali beragam jenis penyakit yang bisa saja menimpa pada tubuh seseorang khususnya
bagi mereka yang memiliki imun lemah. Terlebih ketika seseorang itu jauh dari
gaya hidup sehat dalam kesehariaannya, maka penyakit akan lebih mudah masuk ke
tubuh orang tersebut.
Maka dari itu pola hidup
sehat ini penting banget lohh, dimulai
dari hal kecil seperti istirahat yang cukup, jangan banyak bergadang, makan
yang teratur dan konsumsi makanan bergizi, serta olahraga untuk menjaga
kebugaran tubuh. Memang terlihatnya sepele, tapi dampaknya besar banget
kedepannya bagi kesehatan tubuh kita. Penyakit itu kan ada yang jangka panjang,
dan dekat. Boleh jadi sekarang kita terlihat sehat, tapi di masa tua tubuh
dihinggapi berbagai penyakit. Jangan sampai yaa, kita berlindung dari hal itu.
Mengenal Apa Itu Trigeminal Neuralgia
Mungkin di kalangan
masyarakat masih banyak yang belum mengetahui akan penyakit satu ini. Jujur saja,
aku pun baru mengerti dan mengetahui ilmu ini kemarin saat acara blogger
gathering di RS PON, dalam rangka hari
Trigeminal Neuralgia yang tepatnya jatuh pada tanggal 7 Oktober setiap
tahunnya. Ini adalah pertama kalinya aku mendengar nama penyakit Trigeminal
Neuralgia, dan bagiku pembahasan ini cukup menarik untuk dibahas karena masih
banyak masyarakat awam yang perlu di edukasi soal penyakit satu ini.
Saat itu acara blogger gathering
dihadiri oleh segenap rekan blogger dan juga dokter spesialis yang
berpengalaman di seputar penyakit Trigeminal Neuralgia seperti: dr. Adi Sulistyanto, SpBS, FINPS dan dr.
Mustaqim Prasetya, SpBS, FINPS. Kedua dokter ini merupakan ahli spesialis
saraf di Rumah Sakit PON.
Menurut penjelasan dari
para dokter kemarin, jadi Trigeminal Neuralgia ini adalah sebuah penyakit yang
ditandai rasa nyeri kronis akibat gangguan pada saraf trigeminal saraf kelima
dari dua belas pasang saraf yang berasal dari otak (saraf kranial).
Nah, rasa nyeri ini
terjadi di area wajah dan umumnya muncul hanya di salah satu sisi wajah saja,
serta paling sering terjadi di wajah bagian bawah dan rahang. Bagi para
penderita Trigeminal Neuralgia bisa merasakan nyerti tanpa ada rangsangan
apapun, dengan rasa nyeri seperti tertusuk, terbakar, atau seperti sengatan
listrik.
Gejala yang dialami oleh
penderita Trigeminal Neuralgia juga terkadang merasakan nyeri seperti terbakar
dan berdenyut-denyut yang muncul di bagian pipi, rahang, gusi, bibir, gigi,
bahkan terkadang bisa saja muncul pada mata maupun dahi. Parahnya lagi, rasa
nyeri Trigeminal Neuralgia bisa terjadi dan muncul secara spontan/tiba-tiba,
jadi kapanpun dan dimanapun rasa nyeri ini dapat kambuh.
Mungkin sekilas jika
dibayangkan hampir mirip yaa dengan sakit gigi biasa, padahal faktanya sangat
berbeda lohh. Mulai dari gejala saja
sudah berbeda, sakit gigi hanya terasa sakit pada gigi saja. Sedangkan Trigeminal
Neuralgia pada area wajah tidak hanya gigi. Jadi berbeda yaa teman, perlu
digaris bawahi nih, jangan sampai
keliru.
Rasa nyeri yang dirasakan
oleh penderita Trigeminal Neuralgia dapat berlangsung selama beberapa detik
hingga sekitar 2 menit. Tentunya hal ini sangat menganggu aktivitas sehari-hari
bagi penderita kan. Terlebih, ketika serangan nyeri ini munculnya setiap hari
selama beberapa minggu bahkan bulan. Bisa dibayangkan betapa stressnya dan
tersiksa sekali bukan saat rasa nyeri muncul seketika.
Tak heran jika penyakit
Trigeminal Neuralgia dikatakan Suicide
Disease. Lantaran banyak yang merasakan frustasi saat mengalami penyakit
ini, dan akan timbul rasa untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri.
Lantas apa sih sebenarnya yang bisa menyebabkan
seseorang bisa terkena penyakit Trigeminal Neuralgia? Tentu ada beberapa faktor
penyebab seseorang mengidap Trigeminal Neuralgia diantaranya: Mengalami gangguan
fungsi saraf akibat saraf tertekan oleh pembuluh darah yang melebar atau tumor
di sekitarnya, pernah mengalami cedera pada saraf trigeminal misalnya akibat
trauma pada wajah atau efek dari operasi, stroke, dan adanya kelainan yang
menyebabkan rusaknya selaput pelindung saraf bernama mielin.
Oleh karenanya kita semua
harus lebih waspada jika memiliki gejala nyeri pada wajah, sebab siapapun bisa
terkena Trigeminal Neuralgia, meskipun lebih rentan terhadap wanita, usia
diatas 50 tahun, terdapat riwayat penyakit Trigeminal Neuralgia dalam keluarga,
dan penderita Hipertensi (darah tinggi). Itulah mereka yang risiko terkenanya
lebih besar mengalami Trigeminal Neuralgia.
Menurut salah satu mantan penyintas
Trigeminal Neuralgia yang hadir saat acara kemarin yaitu Pak Abdullah, beliau
menceritakan pengalamannya sebagai seorang yang pernah merasakan Trigeminal
Neuralgia bahwa rasa nyeri bisa muncul kapanpun misal saat penderita sedang
berbicara, mengunyah, menggosok gigi, cuci muka, bahkan hanya tersenyum
sekalipun rasa nyerinya bisa muncul. Kemudian rasa nyeri yang muncul juga bisa
disebabkan oleh getaran ketika sedang berkendara atau tiupan angin pada wajah.
Sejalan dengan itu Ibu
Novita yang juga pernah menjadi pengidap Trigeminal Neuralgia mengutarakan
kalau penyakit ini bisa membuat seseorang menjadi stress dan merasa hidupnya
tidak berarti lagi, hal ini pula lah yang ia rasakan dahulu.
Teruntuk teman-teman yang
sekiranya memiliki gejala serupa yang mirip seperti Trigeminal Neuralgia,
alangkah lebih baiknya untuk datang ke dokter dan berkonsultasi agar jika
memang benar itu penyakit Trigeminal Neuralgia jadi bisa segera ditangani dan
tidak terlalu parah penyakitnya, karena telah didiagnosa awal.
Nantinya untuk
mendiagnosis pasien mengidap Trigeminal Neuralgia atau bukan, dokter akan
melakukan tanya jawab mengenai ciri-ciri nyeri dan apa yang memicunya terlebih
dahulu. Selanjutnya dokter pun akan menanyakan riwayat penyakit pasien serta
riwayat kesehatan keluarga pasien. Barulah dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik di area wajah untuk memastikan bagian mana yang mengalami nyeri dan
cabang saraf Trigeminal mana yang terganggu.
Jika diperlukan, dokter
juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang berupa MRI Kepala. Hal ini digunakan
untuk mengetahui penyebab dari Trigeminal Neuralgia. Ketika sudah ditetapkan
dari hasil diagnosa serta pemeriksaanya pasien seorang penyintas Trigeminal
Neuralgia, maka dokter akan memberikan obat-obatan sebagai langkah penanganan
awal. Tujuan dari pengobatan Trigeminal Neuralgia ini untuk meredakan rasa
nyeri yang dirasakan oleh penyintas.
Sembuhkan Trigeminal Neuralgia dengan MVD di RS PON
Kalau di Rumah Sakit Pusat
Otak Nasional yang memiliki fasilitas lengkap tentunya operasi untuk penanganan
masalah Trigeminal Neuralgia tak perlu diragukan. RS PON mempunyai solusi bagi
para penyintas Trigeminal Neuralgia melalui operasi bedah MVD (Microvascular
Decompression) yang akan dilakukan oleh tenaga ahli bedah saraf RS PON.
Perlu diketahui bahwa MVD
ini sangat aman dan hasilnya baik, nyeri pada pasien akan hilang, tingkat
keselamatannya tinggi, tidak ada komplikasi, serta pasien dan keluarga pun
merasakan bahagia. Itulah mengapa tindakan operasi MVD ini disebut sebagai Happy
Surgery!
Tak perlu risau mendengar
kata operasi bedah, karena tindakan MVD hanya melakukan sayatan kecil saja pada
bagian belakang telinga guna membebaskan saraf trigeminal yang tertekan oleh
pembuluh darah agar rasa nyerinya bisa hilang.
Adapun untuk memperlancar
proses operasi pembedahan MVD tak lepas berkat kecanggihan peralatan teknologi
yang tersedia di RS PON diantaranya:
- Peralatan
Navigasi 3 yaitu alat pandu dokter untuk perencanaan pra-bedah dan panduan saat
pembedahan agar tepat sasaran serta mencegah terjadinya risiko yang tidak
diinginkan sehingga tingkat keberhasilan tindakan bedah menjadi lebih optimal.
- Magnetic
Resonance Imaging (MRI) yaitu alat pemindaian radiologi dengan memanfaatkan
gelombang elektromagnetik dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh
secara akurat, sehingga mampu menampilkan struktur saraf trigeminal yang tipis,
pembuluh darah yang tertekan, dan struktur lainnya secara lebih jelas dan
detail.
- Intra
Operative Monitoring (IOM) yaitu perangkat teknologi yang dapat memonitor
secara actual fungsi saraf selama proses bedah berlangsung sehingga dapat
mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan saraf serta memberikan tingkat
keberhasilan yang lebih baik.
Menurut testimoni langsung
dari kedua mantan penyintas Trigeminal Neuralgia yakni Pak Abdul dan Ibu Novita
mereka merasa bahagia karena akhirnya bisa Sembuh
dengan MVD di RS PON. Soalnya mereka sudah melakukan berbagai upaya pengobatan,
namun hasilnya nihil. Pada akhirnya MVD di RS PON ini sebagai jawabannya. Rasa nyeri
di wajah pun akhirnya hilang, dan tak dirasakan lagi.
Jadi buat teman-teman yang
sedang merasakan gejala Trigeminal Neuralgia, atau keluarga, saudara, temannya
ada yang sebagai penyintas Trigeminal Neuralgia bisa langsung saja dirujuk ke
RS PON untuk segera mendapatkan penanganan. Kalau pak Abdul dan bu Novi saja
bisa sembuh, tentunya yang lain juga bisa kok..
Tetap semangat pokoknya buat kalian para penyintas Trigeminal Neuralgia.
Semoga kita semua diberikan
kesehatan selalu…
Oke sekian ulasan kali ini, SEOmoga dapat bermanfaat.