Menengok Pesona Wajah Baru Taman Ismail Marzuki
Konten Gaptek – Indonesia merupakan negeri yang kaya akan kebudayaan
dan keseniannya. Salah satu pusat kesenian terbesar dan tertua yang ada di
Jakarta bahkan bisa dikatakan se-Indonesia yakni Taman Ismail Marzuki (TIM) saat ini tengah menjalani proses
revitalisasi untuk menghadirkan wajah baru serta menjadikan TIM sebagai pusat
kesenian dan budaya kelas dunia di Jakarta yang lebih lengkap dan menarik akan
fasilitasnya. Revitalisasi TIM ini dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (JakProGroup) melalui surat penugasan dari
pemprov DKI Jakarta.
Sebagai warga Jabodetabek
tentunya sudah tidak asing mendengar nama TIM, atau bahkan banyak masyarakatnya
yang telah berulang kali berkunjung ke Taman Ismail Marzuki, tak terkecuali
dengan diriku. Lahan dengan luas kurang lebih 7,2 hektar ini semula tempat rekreasi umum yang disulap menjadi
pusat kesenian agar para seniman dapat berkarya. TIM diresmikan pada 10 November 1968 oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali
Sadikin. Kini TIM telah mengalami banyak perubahan menjadi lebih baik dan
menjadi saksi bisu perkembangan seni di Indonesia.
Pertama kali aku
berkunjung ke Taman Ismail Marzuki yaitu saat pandemi corona belum masuk ke
Indonesia, tepatnya sekitar tahun 2019. Nah
setelah itu, aku sudah jarang sekali maen ke TIM, hingga pada akhirnya dunia
dilanda pandemi aku belum kesampaian untuk main ke TIM lagi.
Nah
senangnya seminggu yang lalu beruntung aku bisa mendapatkan kesempatan untuk
singgah dan melihat wajah baru Taman Ismail Marzuki yang kini sedang dalam
proses revitalisasi. Tepatnya hari jumat, 19 November 2021 aku datang ke TIM
yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Jujur saat sampai di lokasi aku
merasa heran bercampur kagum karena terdapat beberapa perubahan yang berarti
pada TIM, terlebih akupun juga sudah lama tidak ke TIM kali yaa, makanya
lumayan kaget aja melihat perubahan ini.
Btw, kamu sendiri udah
pernah belum main dan berkunjung ke TIM? Kalau sudah pernah, pasti punya dong pengalaman/kenangan menarik dan seru
selama maen ke TIM, yuk ahh boleh
ceritain di komentar yaa nanti hehehe.
Beberapa bangunan pada kompleks TIM saat ini masih dalam proses pengerjaan renovasi dan Revitalisasi TIM yang rencananya akan selesai untuk tahap 1 pada akhir tahun 2021 ini. Revitalisasi TIM ini juga mendukung konsep The New Creative Hub & Art Center serta The New Urban Tourism Destination. Tapi kinerja Jakpro dalam melakukan revitalisasi TIM sungguh luar biasa sih menurutku, hanya dalam rentang berapa tahun saja TIM bisa mengalami perubahan menjadi lebih indah dan futuristik untuk dikunjungi. Terlebih juga lokasi dan tempat atau bangunan yang berada di kompleks TIM didesain ramah lingkungan, ramah untuk kaum disabilitas, dan mengoptimalkan ruang publik.
Menengok Pesona Wajah Baru Taman Ismail Marzuki |
Nah untuk tahapan revitalisasi TIM ini akan ada 3 tahapan: tahap 1 yaitu Gedung Panjang dan Masjid Amir Hamzah yang saat ini progressnya sudah mencapai 99,04%. Kemudian tahap 2 bagian revitalisasi meliputi: Planetarium, Graha Bhakti Budaya, Gedung Annex, dan Teater Halaman (saat ini progressnya sudah 41,63%). Selanjutnya tahapan akhir meliputi: pengerjaan interior gedung perpustakaan dan wisma seni (Gedung Panjang), Gedung Annex, Special Lighting Taman Atap Gedung Parkir, Planetarium, dan Interior Graha Bhakti Budaya (progress sudah 26,08%). Menurut informasi, perkiraan untuk pembangunan dan revitalisasi TIM akan rampung pada Februari 2022.
1. Teater Besar & Teater Kecil
Teater Besar
Saat berkunjung ke TIM kemarin,
yang pertama aku melihat teater besar dan teater kecil. Teater ini berada di dalam
kompleks TIM tepatnya pada gedung teater. Kalo untuk masuk ke dalam teaternya,
ini adalah yang pertama kalinya buat diriku. Begitu masuk ke teater besar,
ternyata benar-benar sesuai dengan namanya dimana teaternya sangatlah besar dan
luas serta terlihat megah. Teater besar ini digunakan untuk pertunjukkan
seniman baik lokal, nasional, maupun internasional yang akan melakukan
pagelaran seni. Teater besar mampu menampung kurang lebih sebanyak 1200 orang
dengan biaya sewa sebesar 30 juta/hari.
Teater Kecil
Kemudian juga ada teater
kecil, yang mana masih bersebelahan dengan teater besar. Terdapat beberapa perbedaan
dengan panggung teater besar, pada teater kecil jumlah kursinya bisa dibilang
lebih sedikit, hanya berkapasitas kurang lebih 240 orang saja dengan biaya sewa
3 juta/hari.
2. Masjid Amir Hamzah
Masjid Amir Hamzah
Setelah melihat gedung
teater, selanjutnya aku berkunjung ke Masjid Amir Hamzah. Masjid ini masih
berada dalam kompleks TIM yaa. Dinamakan Amir Hamzah karena untuk mengenang
sastrawan Indonesia yakni Amir Hamzah yang juga diangkat sebagai pahlawan
nasional. Untuk masjid Amir Hamzah sendiri memiliki luas beserta plaza salat
mencapai 800 meter persegi yang dapat menampung kurang lebih sebanyak 250
jamaah. Dahulu masjid ini digunakan untuk bertukar pikiran para seniman
nasional dan internasional.
3. Gedung Panjang
Gedung Panjang
Selanjutnya aku juga masuk
ke dalam Gedung Panjang yang berada di TIM. Sesuai dengan namanya, gedung ini
memang sangat panjang, nampak jelas apabila dilihat dari kejauhan. Oh iya,
ternyata bangunan Gedung panjang ini terinspirasi dari Bentuk Kapal Phinisi lohh. Terus juga ditambah dengan
penggambaran not balok ciptaan Ismail Marzuki yang berjudul “Rayuan Pulau
Kelapa” pada fasadnya.
Gedung panjang ini terdiri
dari 14 lantai dengan panjang mencapai 200 meter yang nantinya akan diisi
dengan berbagai tujuan diantaranya:
- -lantai 1-3 : Digunakan untuk
ruang publik seperti galeri, foodcourt, working space, dll.
lantai 1-3 - -lantai 4-7 : Digunakan untuk perpustakaan daerah dan pusat dokumentasi Sastra HB Jassin. Dan ternyata pusat dokumentasi sastra terlengkap di dunia itu di TIM lohh, gokil keren banget, pastinya bakal seru abis nih kalo udah jadi nanti, ga sabar mau ke perpustakaannya buat baca buku hehe.
lantai 4-7 - -lantai
8-12 : Digunakan untuk wisma seni bagi seniman yang melakukan pagelaran seni di
TIM. Jadi mereka para seniman akan istirahat dan tidur di wisma ini. Udah gitu
wismanya juga bagus banget, tipe kamarnya beraneka ragam seperti standar hotel
pada umumnya. Pas kemaren aku kesana ngeliat langsung soalnya betulan keren
banget.
lantai 8-12 - -lantai 12-14 : Digunakan
untuk Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Ruang Diskusi Komite Seni.
Kolam Renang
4. Taman Parkir TIM
Taman Parkir TIM
Tempat terakhir di kompleks
TIM yang aku lihat yaitu Taman Parkir TIM, ternyata diatas lahan gedung parkir
TIM terdapat sebuah tamannya lohh yang
digunakan untuk mendukung upaya lingkungan yang sehat, bersih, dan
berkelanjutan. Ruangan terbuka dengan
hamparan rumput hijau luas begitu menyegarkan mata, cocok banget nih kalo sore hari ke taman parkir TIM
sambil nungguin sunset yee kan heheh.Gedung Parkir TIM
Pokoknya bagus banget lah
untuk saat ini kondisi Wajah Baru TIM
meskipun belum 100% selesai proses revitalisasinya. Apalagi nanti kalau udah
jadi, wahh gak kebayang bakalan
seperti apa, pasti rame banget masyarakat yang bakalan mau dateng kesini.
Tak terhitung sudah berapa banyak karya besar dan seniman ternama yang terlahir di TIM, begitupula dengan komunitas unggul yang bernafaskan kesenian. TIM menjadi ruang berekspresi bagi para pelaku seni serta lentera dan barometer perkembangan seni di tanah air. Sekarang tugas kita para generasi muda adalah terus melestarikan nilai-nilai kesenian dan budaya seperti para pendahulu. Makanya yuk main-main ke TIM, buat nambah ilmu dan kecintaan kita terhadap seni dan budaya.
Buat yang ingin berkunjung
ke TIM, bisa melakukan registrasi kunjungan terlebih dahulu yaa melalui bit.ly/kunjunganTIM . Setelah itu baru
bisa langsung datang ke TIM pada hari kamis sore pukul 15.00 s/d 17.00 yaa.
Sebab hanya pada hari kamis sore untuk saat ini yang bisa dikunjungi oleh publik
seperti: Gedung Panjang dan Masjid Amir Hamzah. Oh iya terakhir nih, di kawasan sekitar TIM juga banyak kok kuliner yang bisa kamu dapatkan,
jadi jangan khawatir sulit nyari makan yaa kalau maen ke TIM. Hehe.
YUK buruan ke TIM! Jangan lupa ajak juga teman atau keluarga biar tambah seru hehe. see you di TIM yaa! #TIMFest2021 #JakProUnstoppable #WajahBaruTIM